Senin, 09 Juli 2012

Pantun Percintaan, Sindirian, Sasak, Sumbawa



PANTUN PERCINTAAN

 
Ikan belanang hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kanda seorang

Jangan menulis diatas kaca
Menullislah diatas meja
Jangan menagis karena cinta
Menangislah karena dosa

Buah kelapa buah lontar
Dibeli ayah dari pekan
Rajin-rajinlah engkau belajar
Untuk bekal dimasa depan

Kalau ada kudamu
Bawalah beras ini
Kalau ada cintamu
Balaslah surat ini

Limau perut kebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh indra sakti
Pandang muka senyumlah sedikit
Karena sama menaruh hati

Mencari bunga berwarna putih
Burung angsa indah sayapnya
Hati siapa yang takkan sedih
Hidup terpisah sahabat lama

Awal mula surat direka
Kenangan menyerang tidak berjangka
Siang dan malam segenap seketika
Wajah kakanda terasa dimuka

Baru ku tabur airnya dingin
Baru ku minum terasa madu
Baru ku lihat hatiku pingin
Akan ku tanya merasa malu

Baru ku lihat sapi ku datang
Sapi ku putih menjadi belang
Baru ku lihat sms mu datang
Hati ku sedih menjadi senang

Sungai keruh airnya dalam
Dalam sepenggalah kayu jati
Berjanji datang malam ini
Jangan sampai lama menanti

Daun asam sedang muda
Daun dimasak kurang garam
Kenapa kanda diam terpana
Mari kta duduk di dalalm

Kalau malam nyalakan lampu
Lampu menyala di bawa meronda
Kini didalam anda berada
Tolong katakan apa perlunya

Ada tiga kelapa muda
Dipakai nmembuat roti
Kalau betul anda cinta
Katakan apa jadi buktinya

Beli baju berjolak jingga
Cari pepeya diatas sawah
Aku bersorak tanda bahagia
Melihat ayah bawa hadiah

Pergi saja kelaut aru
Cari tupai didalam kuta
Ikuti saja nasihat guru
Agar tercapai cita-cita

Dari cerobong keluar ulat
Segar badan mencari kerang
Jangan sampai sombong wahai sahabat
Agar tidak dibenci orang

Kebengkulu memesan kain
Meloncat jauh si ikan tuna
Kejarilmu sejauh mungkin
Walau sampai kenegeri cina

Bagai diandam daun di dahan
Ditiup angin bunyi bredesir
Rindu dendam tidak tertahan
Nasi dingin terasa pasir

Angin sejuk menggigil tulang
Baju tebal cepat dicari
Cerai dirujuk kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali


Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan pemata

Ikan sepat dimasak berlada
Ku tunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapa dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Bagaiman tidak dikenang
Pucuk pauh selasih jambi
Bagiamana tidak terkanang
Dagang jauh kekasih hati

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

PANTUN SINDIRAN
Biar banyak bendera cina
Hanya satu bendera cina
Biar banyak tempatku cinta
Hanya satu ku rela mati

Hati-hati pohon kaktus
Pohon kaktus banyak durinya
Hati-hati cowok rakus
Cowok rakus banyak maunya

Buah jering diatas para
Diambil budak sambil berlari
Keringlah laut tanah malaka
Barulah kanda mungkirkan janji

Dari mana hendak kemana
Manggis dipetik dengan daunnya
Kalau boleh kami bertanya
Cowok tampan siapa namanya

Basah kunyup berdiang keapi
Kerimg juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu

Makn coklat dilampu redup
Kebun bakau dahannya mati
Shalatlah engkau selama hidup
Sebelum engkau sendiri dishalatkan

Buluh perindu diatas gunung
Habis luruh batang padiku
Rindunya abang tidak tertanggung
Hnyut luruh rasa hatiku

Beras putih dimakan merpati
Bilik kecil amparan kecil
Tidak seorang petita hati
Tidak berpaling pada yang lain

Bunga pandan dari jawa
Seperai alas sembahyang
Sepantun badan dengan nyawa
Tidak bercerai malam dan siang

Bermuat gandum dari asahan
Hinggaplah paksi rama-rama
Adamya kita berkasih-kasihan
Hidup mati bersama-sama

Bunga kelasik kulurut juga
Budak badan berbasa jawa
Hati yang kasih kuturut juga
Hingga becerai badan dan nyawa

Kayu cendan diatas batu
Sudah diikat dibaw pulang
Adat dunia memanng begitu
Benda yang memang terbuang

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak kebatang sena
Belah bulu taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Jaga tugu ditengah jalan
Menjala mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia aku tinggalkan

Pandan berbunga dalam rimba
Angin menderu dari tiku
Badn lam tak bersua
Kinilah baru kita bertemu

Ada udang dibalik batu
Jual sapi beli gerita
Duhai abang jangan begitu
Bunganya lelaki adalah wanita

Banyak kodok dibatu kosong
Orang berteriak dibatu nisan
Banyak cowok berlagak sombong
Bau ketiak bikin cewek pingsan

Buat apa berambut panjang
Kalau tidak bersisir rapi
Buat apa berkata  sayang
Kalau tidak sempat kehati

Anjing belang mandi di laut
Baru ku tembak kena giginya
Hatiku bimbang kakak jauh rumah
Seperti ombak banting dirinya

Belum tahu pedasnya lada
Belum rasa pahitnya jadam
Belum mau digelar janda
Belum mesra cintamu padam

Jalan lurus menuju tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikirkan jantung hati

Anehnya kereta api
Tidak didorong jalan sendiri
Anehnya laki-laki
Tidak diundang datang sendiri

Kuda lepas lari ke barat
Ambil kain jadi kainnya
Putus cinta jangan diharap
Cari yang lain jadi gantinya

Beribu-ribu bintang dilangit
Hanya satu yang bersinar
Beribu-ribu cowok ganteng
Hanya abang yang ku cinta

Pisang setandan masak sesisir
Makanlah dia dengan kelapa
Kalau tua memang naksir
Cobalah sendiri bertanya

Tiga tambah tiga
Delapan tambah dua
Cinta sama cinta
Kapan kita berdua

PANTUN SASAK
Siwaq daun-daun sekaye
Beli empaq leq keranji
Siwaq taun ku pinaq beranye
Nde ku badek ingkar janji

Pira bae perang cine
Nde aru ujan batu
Piran bae ne seang senine
Ade aru pengganti aku

Lukeq gedang arak telu
Jari sedaqbandeq kangkung
Luek dedare mele leq kamu
Laguq salak bebalu gantung

Beleq tebola mamben
Tebolak kudung panci
Lamun ne mele gitaq angen ku kakaq
Silaq nongaq gunung rinjani

Mule lueq daun paku
Paku tebeli araq due
Sayan ne belek irap tian ku
Side mulai lain rue

Paku tekelaq jari pindang
Lueq an aiq kurang sie
Lamun ku tokol mara lepang
Selapuk ne lantaran side

Mangan nyampah no leq na araq sedaq
Saq araq cume sambel balang
Lamun araq irap de pendaq
Solahang angenku te seang

PANTUN SUMBAWA

Nanmo lalo kau surat
Bawa salam doa kaku
Na’mole lamin nonda leng.

Tenri kalam ko kertas
Kusurat  kewa ai mata
Sia baca ke katawa.

Terjemahan bebasnya :
Melayanglah kau duhai surat
Antarkan salam sejahteraku
Jangan pulang tanpa pesan

Jatuhlah kalam di atas kertas
Ku gores serambi cucuran air mata
Kubaca dengan tawa riang

Pitu ten kulayar barat
Haram untungku lako len
Le’lema sia kuasa.

Lamen tetapmo pang sia
Bose sengangkang let rea
Na’beang bilu lako len

Terjemahan bebasnya :
Tujuh tahun mengarungi musim
haram jodohku pada yang lain
cepat atau lambat cinta kupasrahkan kepadamu

Jika pendirian sudah mantap
Kayuhkan dayung ke arah samudra
Jangan berpaling pada  yang lain
    
Pati pelajar we ate
Na’mu pina boat lenge
Pola tu leng desa tau


Kele tau barang kayu
Lamen to sanyaman ate
Benansi sanak parana

Terjemahan bebasnya:
Patuhi ajaran duhai sukma
Jangan tunaikan laku buruk
Tahu diri dii rantau orang

Kendati manusia tiada dikenal
Kalau budinya terpuji
Itulah dia sanak selingkar

Mana manismo leng lalo
Agama dadi paruji
Na’turet lamen basengkal

Sai sate nyaman mate
Laga murembet sembahyang
Lema’ nyaman nyawa lalo

Terjemahan bebasnya:
Betapa manisnya cetusan sukma
Agama landasan utama
Jangan diikuti jika bertentangan

Siapa ingin mati nikmat
Kerjakan sembahyang dengan teratur
Agar roh tenang menghadap-Nya






3 komentar:

Unknown mengatakan...

sekalian artinya donk mbak....

eh, mna jg tmpt tuk join blogx nh, kok kagaq da?

Unknown mengatakan...

sekalian dengan artinya donk mbk?

Anonim mengatakan...

http://dagul.heck.in

Titip link ya.. Pantun side krenn..