PANTUN PERCINTAAN
Ikan belanang hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kanda seorang
Jangan menulis diatas kaca
Menullislah diatas meja
Jangan menagis karena cinta
Menangislah karena dosa
Buah kelapa buah lontar
Dibeli ayah dari pekan
Rajin-rajinlah engkau belajar
Untuk bekal dimasa depan
Kalau ada kudamu
Bawalah beras ini
Kalau ada cintamu
Balaslah surat ini
Limau perut kebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya
Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh indra sakti
Pandang muka senyumlah sedikit
Karena sama menaruh hati
Mencari bunga berwarna putih
Burung angsa indah sayapnya
Hati siapa yang takkan sedih
Hidup terpisah sahabat lama
Awal mula surat direka
Kenangan menyerang tidak berjangka
Siang dan malam segenap seketika
Wajah kakanda terasa dimuka
Baru ku tabur airnya dingin
Baru ku minum terasa madu
Baru ku lihat hatiku pingin
Akan ku tanya merasa malu
Baru ku lihat sapi ku datang
Sapi ku putih menjadi belang
Baru ku lihat sms mu datang
Hati ku sedih menjadi senang
Sungai keruh airnya dalam
Dalam sepenggalah kayu jati
Berjanji datang malam ini
Jangan sampai lama menanti
Daun asam sedang muda
Daun dimasak kurang garam
Kenapa kanda diam terpana
Mari kta duduk di dalalm
Kalau malam nyalakan lampu
Lampu menyala di bawa meronda
Kini didalam anda berada
Tolong katakan apa perlunya
Ada tiga kelapa muda
Dipakai nmembuat roti
Kalau betul anda cinta
Katakan apa jadi buktinya
Beli baju berjolak jingga
Cari pepeya diatas sawah
Aku bersorak tanda bahagia
Melihat ayah bawa hadiah
Pergi saja kelaut aru
Cari tupai didalam kuta
Ikuti saja nasihat guru
Agar tercapai cita-cita
Dari cerobong keluar ulat
Segar badan mencari kerang
Jangan sampai sombong wahai sahabat
Agar tidak dibenci orang
Kebengkulu memesan kain
Meloncat jauh si ikan tuna
Kejarilmu sejauh mungkin
Walau sampai kenegeri cina
Bagai diandam daun di dahan
Ditiup angin bunyi bredesir
Rindu dendam tidak tertahan
Nasi dingin terasa pasir
Angin sejuk menggigil tulang
Baju tebal cepat dicari
Cerai dirujuk kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan pemata
Ikan sepat dimasak berlada
Ku tunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapa dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang
Bagaiman tidak dikenang
Pucuk pauh selasih jambi
Bagiamana tidak terkanang
Dagang jauh kekasih hati
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan
PANTUN SINDIRAN
Biar banyak bendera cina
Hanya satu bendera cina
Biar banyak tempatku cinta
Hanya satu ku rela mati
Hati-hati pohon kaktus
Pohon kaktus banyak durinya
Hati-hati cowok rakus
Cowok rakus banyak maunya
Buah jering diatas para
Diambil budak sambil berlari
Keringlah laut tanah malaka
Barulah kanda mungkirkan janji
Dari mana hendak kemana
Manggis dipetik dengan daunnya
Kalau boleh kami bertanya
Cowok tampan siapa namanya
Basah kunyup berdiang keapi
Kerimg juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu
Makn coklat dilampu redup
Kebun bakau dahannya mati
Shalatlah engkau selama hidup
Sebelum engkau sendiri dishalatkan
Buluh perindu diatas gunung
Habis luruh batang padiku
Rindunya abang tidak tertanggung
Hnyut luruh rasa hatiku
Beras putih dimakan merpati
Bilik kecil amparan kecil
Tidak seorang petita hati
Tidak berpaling pada yang lain
Bunga pandan dari jawa
Seperai alas sembahyang
Sepantun badan dengan nyawa
Tidak bercerai malam dan siang
Bermuat gandum dari asahan
Hinggaplah paksi rama-rama
Adamya kita berkasih-kasihan
Hidup mati bersama-sama
Bunga kelasik kulurut juga
Budak badan berbasa jawa
Hati yang kasih kuturut juga
Hingga becerai badan dan nyawa
Kayu cendan diatas batu
Sudah diikat dibaw pulang
Adat dunia memanng begitu
Benda yang memang terbuang
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak kebatang sena
Belah bulu taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Jaga tugu ditengah jalan
Menjala mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia aku tinggalkan
Pandan berbunga dalam rimba
Angin menderu dari tiku
Badn lam tak bersua
Kinilah baru kita bertemu
Ada udang dibalik batu
Jual sapi beli gerita
Duhai abang jangan begitu
Bunganya lelaki adalah wanita
Banyak kodok dibatu kosong
Orang berteriak dibatu nisan
Banyak cowok berlagak sombong
Bau ketiak bikin cewek pingsan
Buat apa berambut panjang
Kalau tidak bersisir rapi
Buat apa berkata sayang
Kalau tidak sempat kehati
Anjing belang mandi di laut
Baru ku tembak kena giginya
Hatiku bimbang kakak jauh rumah
Seperti ombak banting dirinya
Belum tahu pedasnya lada
Belum rasa pahitnya jadam
Belum mau digelar janda
Belum mesra cintamu padam
Jalan lurus menuju tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikirkan jantung hati
Anehnya kereta api
Tidak didorong jalan sendiri
Anehnya laki-laki
Tidak diundang datang sendiri
Kuda lepas lari ke barat
Ambil kain jadi kainnya
Putus cinta jangan diharap
Cari yang lain jadi gantinya
Beribu-ribu bintang dilangit
Hanya satu yang bersinar
Beribu-ribu cowok ganteng
Hanya abang yang ku cinta
Pisang setandan masak sesisir
Makanlah dia dengan kelapa
Kalau tua memang naksir
Cobalah sendiri bertanya
Tiga tambah tiga
Delapan tambah dua
Cinta sama cinta
Kapan kita berdua
PANTUN SASAK
Siwaq daun-daun sekaye
Beli empaq leq keranji
Siwaq taun ku pinaq beranye
Nde ku badek ingkar janji
Pira bae perang cine
Nde aru ujan batu
Piran bae ne seang senine
Ade aru pengganti aku
Lukeq gedang arak telu
Jari sedaqbandeq kangkung
Luek dedare mele leq kamu
Laguq salak bebalu gantung
Beleq tebola mamben
Tebolak kudung panci
Lamun ne mele gitaq angen ku kakaq
Silaq nongaq gunung rinjani
Mule lueq daun paku
Paku tebeli araq due
Sayan ne belek irap tian ku
Side mulai lain rue
Paku tekelaq jari pindang
Lueq an aiq kurang sie
Lamun ku tokol mara lepang
Selapuk ne lantaran side
Mangan nyampah no leq na araq sedaq
Saq araq cume sambel balang
Lamun araq irap de pendaq
Solahang angenku te seang
PANTUN SUMBAWA
Nanmo lalo kau surat
Bawa salam doa kaku
Na’mole lamin nonda
leng.
Tenri kalam ko kertas
Kusurat kewa ai mata
Sia baca ke katawa.
Terjemahan
bebasnya :
Melayanglah kau duhai
surat
Antarkan salam
sejahteraku
Jangan pulang tanpa
pesan
Jatuhlah kalam di atas
kertas
Ku gores serambi cucuran
air mata
Kubaca dengan tawa riang
Pitu ten kulayar barat
Haram untungku lako len
Le’lema sia kuasa.
Lamen tetapmo pang sia
Bose sengangkang let rea
Na’beang bilu lako len
Terjemahan
bebasnya :
Tujuh tahun mengarungi
musim
haram jodohku pada yang
lain
cepat atau lambat cinta
kupasrahkan kepadamu
Jika pendirian sudah
mantap
Kayuhkan dayung ke arah
samudra
Jangan berpaling
pada yang lain
Pati pelajar we ate
Na’mu pina boat lenge
Pola tu leng desa tau
Kele tau barang kayu
Lamen to sanyaman ate
Benansi sanak parana
Terjemahan
bebasnya:
Patuhi ajaran duhai
sukma
Jangan tunaikan laku
buruk
Tahu diri dii rantau
orang
Kendati manusia tiada
dikenal
Kalau budinya terpuji
Itulah dia sanak selingkar
Mana manismo leng lalo
Agama dadi paruji
Na’turet lamen basengkal
Sai sate nyaman mate
Laga murembet sembahyang
Lema’ nyaman nyawa lalo
Terjemahan
bebasnya:
Betapa manisnya cetusan
sukma
Agama landasan utama
Jangan diikuti jika
bertentangan
Siapa ingin mati nikmat
Kerjakan sembahyang
dengan teratur
Agar roh tenang
menghadap-Nya
3 komentar:
sekalian artinya donk mbak....
eh, mna jg tmpt tuk join blogx nh, kok kagaq da?
sekalian dengan artinya donk mbk?
http://dagul.heck.in
Titip link ya.. Pantun side krenn..
Posting Komentar