Rabu, 10 Oktober 2012

KETIDAKSETIAAN

             
             Kesetiaan katanya paling penting dalam sebuah hubungan. Seberapa banyak manusia yang bisa bertahan setia? Apa sih alasan manusia ketika akhirnya dia menjadi tak setia. Mungkinkah manusia bisa hidup setia dengan satu pasangan sampai akhir hidupnya. Bagaimanakah manusia memperlakukan pasangan (lawan jenisnya) ketika tak setia.
             Memperlakukan lawan jenis yang bukan pasangannya dengan manis bisa jadi awal sebuah ketidak setiaan. ketika si lawan jenis mulai luluh hatinya, biasanya akan keluar perkataan " kamu mensalah artikan kebaikanku".
            Dan demikianlah semuanya harus terjadi karena memang harus terjadi. Hidup ini harus tetap berlanjut. kita semuapun pernah merasakan dihianati dan menghianati, setia dan tak setia. kita semua pernah merasakan cinta yang membawa kita ke tempat tertinggi, lalu kita merasakan yang namanya terjatuh karena kesalahan kita sendiri. Kita tidak mati namun lukanya membuat kita seakan berhenti bernafas. 

Selasa, 10 Juli 2012

TAU SAMAWA (Orang Sumbawa)




Asal-usul
Tau samawa (orang Samawa) adalah penduduk asli Tana Samawa yang wilayahnya meliputi kabupaten Sumbawa sekarang. Dari Empang di Timur sampai Sekongkang di Barat. Tersebar dari pesisir utara membentuk desa-desa pantai sampai ke puncak pegunungan Batu Lanteh membentuk desa-desa pedalaman dan terus ke pantai di Lunyuk.
Asal usul tau samawa pada awalnya adalah bangsa-bangsa Negroid, kemudian Veddoid dan bangsa Potro Malay. Mereka berasal dari berbagai tempat. Mereka datang ke Tana Samawa dan tinggal bersama kaum pribumi. Pada abad ke-15 dan 16 Tana Samawa dikenal dengan “ pulau Nasi “. Hal ini mendorong para pendatang dari berbagai suku bangsa ke daerah ini, seperti : orang Bali, Bugis, Makasar, Banjar, Jawa, dan Melayu, serta Lombok. Para pendatang ini membawa pengaruh terhadap bahasa dan budaya. Hal ini daapt dibuktikan dari bahasa, budaya, bentuk tubuh dan warna kulitnya. Bahwa Tau Samawa yang saat ini mendiami Kabupaten merupakan percampuran dari banyak suku bangsa selama berabad-abad. 

Karekter
Tau Samawa sebagian besar merupakan keturunan dari Bugis Makasar, dengan penduduk asli dan pendatang dari suku bangsa lainnya. Tau Samawa merupakan masyarakat yang heterogen sejak permulaan terbentuknya penduduk Samawa. Tau Samawa dikenal dengan masyarakat yang terbuka (welcome) terhadap apa saja dengan budaya apa saja. Namun dengan demikian jangan ganggu adat dan rapangnya. Perjanjian yang ditandatangani Raja Goa dengan Raja Sumbawa Dewa Maja Paruwa ketika Tana Samawa ditaklukan pada 1623, disebutkan bahwa pihak Goa tidak akan mengganggu adat rapang tau samawa, yang diminta pihak Goa adalah menegakkan syariat Islam di seluruh Tana Samawa. Ini menunjukkan bahwa Tau Samawa terbuka bagi inovasi baru , sistem sosial yang baru yang dapat memberikan perbaikan, persamaan sosial dan kestabilan. Tapi adat dan budaya mereka jangan diusik, sebab akan menyinggung harga diri mereka- (ila) yang ada pada mereka. Dalam kehidupan Tau Samawa, ila (bisa dibaca Harga diri) yang merupakan unsur yang prinsipil dalam diri mereka. Ila itu artinya malu. Banyak Idiom Tau Samawa yang berkaitan dengan ila, seperti Nonda Ila (tidak punya malu), Pina Ila (jadikan sebagai malu). Tau Samawa selalu berusaha menegakkan apa yang disebut ila. Mereka tidak mau disebut nonda ila. Dan ila bisa menjadi pendorong untuk melenyapkan (membunuh), mengasingkan, mengusir, dan sebagainya terhadap siapa saja yang menyinggung perasaan mereka. Pribadi terpahat dalam suatu lawas yang berbunyi :
Tutu’si lenas mu gita
Mara ai dalam dulang
Rosa dadi umak rea
(benar bahwa mereka kelihatan tenang dan diam,
bagaikan air dalam tempayan,
namun sewaktu-waktu bisa beriak dan menerjang
bagaikan ombak mendebr pantai).
Karakter menonjol lainnya dari Tau Samawa adalah rasa hormatnya yang tinggi pada tamu. Tau Samawa sebagai masyarakat yang terbuka dan penuh kompromi, menempatkan tamunya pada tempat yang semestinya. “Tamu adalah raja”. Demikian ungkapan yang sering kita dengar. Namun, jangan sekali-kali menghianatinya atau menyakiti hatinya.mereka bisa tersinggung dan bisa dendam. Lebih-lebih jika menyangkut kehormatan keluarga. Bila hal ini terjadi mereka tidak mau dicap caala (banci), sowai (perempuan), atau nonda ila’na (tidak ada malunya). Semua cap ini adalah suatu kenyataan sosial yang berlaku umum dalam kehidupan dunia empiris Tau Samawa. Karena itu seorang pemuda atau pria dari keluarga akan berusaha membuktikan bahwa dia adalah “selaki”, yang berarti dia adalah lelaki yang bernar-benar perkasa dan rela menerima resiko apa saja demi sebuah harga diri.
Walaupun demikian karakter Tau Samawa sesungguhnya “sangat penyayang” terhadap sesama sebagai ungkapan terhadap sikap harmoni. Dalam diri tau Samawa selalu timbul “Pamendi” yang berarti sayang, cinta, dan kasihan pada orang yang sedang menderita atau kesukaran. Hal lainnya dari pribadi Tau Samaw adalah pribadi yang bberserah diri ada ketentuan Tuhan. Artinya setiap usaha yang telah diupayakan secara maksimal bila tidak tercapai, maka ia sabar. Nonda jangi (tidak ada nasib ) ataupun pendi jangi (meratapi nasib) adalah ungkapan yang biasa kita dengar dalam kehidupan nyata Tau Samawa.
Karekter tau Samawa yang sesungguhnya adalah berpegang pada tiga hal, yaitu : Ila, Pamendi,  dan jangi. Yaitu harga diri (malu), kasih sayang terhadap sesama, dan percaya diri pada nasib atau sabar.

Bahasa
Tau samawa selama berabad-abad menjaga identitas budaya mereka meskipunpengaruh Majapahit (Jawa) mempengaruhinya selama ratusan tahun yang kemudian disusul pengaruh Makasar (Goa-Tallo) dan Bugis yang juga ratusan tahun, termmasuk pengaruh yang datang kemudian dari berbagai suku bangsa (sasak, Bali Banjar, Melayu, Minang dan lain-lainnya), Tau samawa bangga dengan budaya yang dimilikinya.
Tau Samawa berbicara dengan bahasa daerahnya (basa Samawa) yang merupakan identitas daerahnya. Walaupun banyak dialek yang berbeda seperti yang ada di pegunungan Ropang, Batu Lanteh, Jereweh, Penduduk di sebelah SeLatan Lunyuk, atau pun di Taliwang dan berbagai tempat lainnya, yang berbeda dengan yang digunakan di Samawa bagian Timur atau Tengah, namun tidak mengalami kesulitan untuk salaing memahami. Semuanya merupakan kekayaan bahasa yang ada di Tana Samawa.
Memang ada banyak kata-kata Basa Samawa yang mirip dengan bahasa Sasak, Bali, Jawa, atau Bahasa Bugis-Makasar yang memang lama bersentuhan secara sosial budaya. Namun semua itu telah mengalami penyesuaian dengan lidah Tau Samawa sehingga menjadi bagian dari Basa Samawa, bahasa yang menjadi kebanggaan daerah Tau Samawa.

Senin, 09 Juli 2012

Rasa Malu Yang Tidak Muncul


Jangan pernah berbicara, jika kalian tidak bisa bertindak.
Jangan pernah berbohong, jika kalian menasehati orang lain untuk jujur.
Jangan pernah menyakiti, jika diri tidak ingin tersakiti.
Jangan pernah menegur, jika kalian tidak ingin ditegur.
Jangan pernah mengkritik, jika kalian tidak siap dikritik.
Jangan pernah berbuat, jika kalian tidak berani bertanggung jawab.
Jangan pernah bercerita, jika kalian tidak menguasainya.
Jangan pernah mengecewakan, jika kalian tidak ingin dikecewakan.
Jangan pernah sewenang- wenang, jika kalian tidak ingin ditindas orang lain.
Jangan pernah minta dipahami, jika kalian tidak mau memahami orang lain.
Jangan pernah berkhianat, jika kalian tidak ingin dikhianati.
Jangan pernah mengadu domba, jika kalian tidak ingin di adu domba.
Jangan pernah berkata atau berbuat kasar, jika kalian tidak ingin dikasari.
Jangan pernah berbuat curang, jika kalian tidak mau dicurangi.
Jangan pernah egois, jika kalian tidak mau dipedulikan orang lain.
Kesimpulan:
Jangan pernah melakukan hal yang buruk terhadap orang lain, mungkin tidak sekarang, tapi “pasti”, kita akan merasakan perlakuan tersebut dari orang yang berbeda.

Cinta Butuh Perjuangan

CINTA BUTUH PERJUANGAN


Hidup adalah sebuah perjuangan bukan sebuah pilihan. Ketika manusia siap untuk mencintai dan dicintai maka mereka juga harus siap untuk menerima segala konsekuen dari cinta bukannya malah memilih pasrah dalam cinta. Susah senang, suka duka selalu datang silih berganti. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu juga sebaliknya. Jika berpisah pasti akan bertemu kembali. Itu semua  merupakan kodrat hidup yang harus di jalani.
Cinta adalah karunia Allah. Bahkan Allah menciptakan alam semesta ini karena cinta-Nya. Karena-Nya ALAM DAN DUNIA INI ADALAH LAUTAN CINTA. Kekuatan-Nya mampu meluluhlantahkan arogansi diri dan kerendahan materi. Setiap manusia akan merasakan yang nama jatuh cinta atau mencintai dan dicintai.  Terkadang manusia sering salah kaprah dalam mengambil keputusan dan bahkan kebanyakan dari kita belum bisa memahami hakikat cinta yang sebenarnya. Kita selalu mengatakan sayang dan suka sama kekasih. Bahkan ada yang berkata “ aku mencintai dirimu melebihi diriku sendiri “ aku mencintaimu karena kebaikan dan keramahan hatimu”. Pernahkah manusia berpikir apa arti dari perkataannya itu??? Tidak, saat itu manusia hanya merasakan kebahagiaan dari cinta. Pernahkah manusia bertanya “ k’napa mereka bosan sama pasangannya? Apa yang membuat kebencian dan bosan masuk kecelah-celah ruang kosong dalam diri mereka? Siapakah yang patut mereka salahkan jika mereka mengalami terluka karena cinta??? “ semua itu adalah bagian dari (penderitaan) duka cinta. Ketika kebahagiaan menyapa hidup manusia, mereka tertawa sampai-sampai mereka tak merasa lapar. Tetapi ketika derita menyapa, mereka mulai mencari siapa yang pantas disalahkan. Mereka mulai mengeluh, sedih dan putus asa. Karena itu yang menyebabkan mereka pasrah dan mengatakan hidup ini adalah sebuah pilihan. Satu hal yang mereka lupakan dikala itu bahwa Allah tlah berkata “ Aku tidak akan mengubah nasib kaum-Ku sendiri kecuali dia yang merubahnya” sudah jelas sekali bahwa kita diminta untuk berusaha dan berjuang dalam hidup dan bangkit dari keterpurukan kita bukannya kita malah pasrah, dan mengklaim hidup itu adalah pilihan.
Sama halnya dengan cinta. Ketika cinta mendatangkan masalah dan kita dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit untuk kita pilih, misalnya kita dihadapkan pilihan antara “ diam tapi menyakiti diri sendiri dan orang lain,  melawan tapi menyakiti hati seorang ibu”. Ketika kita diam maka kita harus siap untuk menyakit diri sendiri dan orang lain, sebaliknya jika kita melawan maka kita harus siap menyakiti hati seorang ibu. Karena rasa sayang kita kepada ibu hal yang tidak mungkn kita melukai hatinya tapi bagaimana dengan diri sendiri dan orang lain?? Bingung, sedih, kesel, menyatu dalam darah dan pikiran. Kita mulai lupa untuk  berpikir logis, akhirnya keputus asa’an mulai merasuki jiwa dan membuat kerapuhan dalam tubuh. Tanpa kita sadari kita akan kehilangan senyuman yang pernah terukir indah di wajah. Itulah pemikiran menjadikan hidup ini adalah pilihan. Andai kita mau memperjuangkan semua itu pasti senyuman akan selalu terukir indah tanpa harus menyakiti siapa pun. Cinta harus diperjuangkan bukannya malah menyerahkan semuanya kepada nasib. Ingatlah Allah tidak akan merubah nasib kaum-Nya kecuali mereka sendiri yang merubahnya. 'Mencintai Apa Yang Dicintai Kekasih Adalah Kesempurnaan Dari Cinta Pada Kekasih.' Segala daya dan upaya akan menjadi tak berharga jika ia dapat menjadi serupa. Sebaliknya “ Membenci apa saja yang dibenci kekasih adalah kesempurnaan dari cinta pada kekasih”. Indahnya jika semua itu dilandasi atas kecintaan kepada Rabbi-Nya. Dan menundukkan kecintaan lainnya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat. Cinta itu butuh perjuangan jika kita mau mengukir senyuman bahagia daam hidup.




Pantun Percintaan, Sindirian, Sasak, Sumbawa



PANTUN PERCINTAAN

 
Ikan belanang hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kanda seorang

Jangan menulis diatas kaca
Menullislah diatas meja
Jangan menagis karena cinta
Menangislah karena dosa

Buah kelapa buah lontar
Dibeli ayah dari pekan
Rajin-rajinlah engkau belajar
Untuk bekal dimasa depan

Kalau ada kudamu
Bawalah beras ini
Kalau ada cintamu
Balaslah surat ini

Limau perut kebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh indra sakti
Pandang muka senyumlah sedikit
Karena sama menaruh hati

Mencari bunga berwarna putih
Burung angsa indah sayapnya
Hati siapa yang takkan sedih
Hidup terpisah sahabat lama

Awal mula surat direka
Kenangan menyerang tidak berjangka
Siang dan malam segenap seketika
Wajah kakanda terasa dimuka

Baru ku tabur airnya dingin
Baru ku minum terasa madu
Baru ku lihat hatiku pingin
Akan ku tanya merasa malu

Baru ku lihat sapi ku datang
Sapi ku putih menjadi belang
Baru ku lihat sms mu datang
Hati ku sedih menjadi senang

Sungai keruh airnya dalam
Dalam sepenggalah kayu jati
Berjanji datang malam ini
Jangan sampai lama menanti

Daun asam sedang muda
Daun dimasak kurang garam
Kenapa kanda diam terpana
Mari kta duduk di dalalm

Kalau malam nyalakan lampu
Lampu menyala di bawa meronda
Kini didalam anda berada
Tolong katakan apa perlunya

Ada tiga kelapa muda
Dipakai nmembuat roti
Kalau betul anda cinta
Katakan apa jadi buktinya

Beli baju berjolak jingga
Cari pepeya diatas sawah
Aku bersorak tanda bahagia
Melihat ayah bawa hadiah

Pergi saja kelaut aru
Cari tupai didalam kuta
Ikuti saja nasihat guru
Agar tercapai cita-cita

Dari cerobong keluar ulat
Segar badan mencari kerang
Jangan sampai sombong wahai sahabat
Agar tidak dibenci orang

Kebengkulu memesan kain
Meloncat jauh si ikan tuna
Kejarilmu sejauh mungkin
Walau sampai kenegeri cina

Bagai diandam daun di dahan
Ditiup angin bunyi bredesir
Rindu dendam tidak tertahan
Nasi dingin terasa pasir

Angin sejuk menggigil tulang
Baju tebal cepat dicari
Cerai dirujuk kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali


Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan pemata

Ikan sepat dimasak berlada
Ku tunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapa dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Bagaiman tidak dikenang
Pucuk pauh selasih jambi
Bagiamana tidak terkanang
Dagang jauh kekasih hati

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

PANTUN SINDIRAN
Biar banyak bendera cina
Hanya satu bendera cina
Biar banyak tempatku cinta
Hanya satu ku rela mati

Hati-hati pohon kaktus
Pohon kaktus banyak durinya
Hati-hati cowok rakus
Cowok rakus banyak maunya

Buah jering diatas para
Diambil budak sambil berlari
Keringlah laut tanah malaka
Barulah kanda mungkirkan janji

Dari mana hendak kemana
Manggis dipetik dengan daunnya
Kalau boleh kami bertanya
Cowok tampan siapa namanya

Basah kunyup berdiang keapi
Kerimg juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu

Makn coklat dilampu redup
Kebun bakau dahannya mati
Shalatlah engkau selama hidup
Sebelum engkau sendiri dishalatkan

Buluh perindu diatas gunung
Habis luruh batang padiku
Rindunya abang tidak tertanggung
Hnyut luruh rasa hatiku

Beras putih dimakan merpati
Bilik kecil amparan kecil
Tidak seorang petita hati
Tidak berpaling pada yang lain

Bunga pandan dari jawa
Seperai alas sembahyang
Sepantun badan dengan nyawa
Tidak bercerai malam dan siang

Bermuat gandum dari asahan
Hinggaplah paksi rama-rama
Adamya kita berkasih-kasihan
Hidup mati bersama-sama

Bunga kelasik kulurut juga
Budak badan berbasa jawa
Hati yang kasih kuturut juga
Hingga becerai badan dan nyawa

Kayu cendan diatas batu
Sudah diikat dibaw pulang
Adat dunia memanng begitu
Benda yang memang terbuang

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Parang ditetak kebatang sena
Belah bulu taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Jaga tugu ditengah jalan
Menjala mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia aku tinggalkan

Pandan berbunga dalam rimba
Angin menderu dari tiku
Badn lam tak bersua
Kinilah baru kita bertemu

Ada udang dibalik batu
Jual sapi beli gerita
Duhai abang jangan begitu
Bunganya lelaki adalah wanita

Banyak kodok dibatu kosong
Orang berteriak dibatu nisan
Banyak cowok berlagak sombong
Bau ketiak bikin cewek pingsan

Buat apa berambut panjang
Kalau tidak bersisir rapi
Buat apa berkata  sayang
Kalau tidak sempat kehati

Anjing belang mandi di laut
Baru ku tembak kena giginya
Hatiku bimbang kakak jauh rumah
Seperti ombak banting dirinya

Belum tahu pedasnya lada
Belum rasa pahitnya jadam
Belum mau digelar janda
Belum mesra cintamu padam

Jalan lurus menuju tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikirkan jantung hati

Anehnya kereta api
Tidak didorong jalan sendiri
Anehnya laki-laki
Tidak diundang datang sendiri

Kuda lepas lari ke barat
Ambil kain jadi kainnya
Putus cinta jangan diharap
Cari yang lain jadi gantinya

Beribu-ribu bintang dilangit
Hanya satu yang bersinar
Beribu-ribu cowok ganteng
Hanya abang yang ku cinta

Pisang setandan masak sesisir
Makanlah dia dengan kelapa
Kalau tua memang naksir
Cobalah sendiri bertanya

Tiga tambah tiga
Delapan tambah dua
Cinta sama cinta
Kapan kita berdua

PANTUN SASAK
Siwaq daun-daun sekaye
Beli empaq leq keranji
Siwaq taun ku pinaq beranye
Nde ku badek ingkar janji

Pira bae perang cine
Nde aru ujan batu
Piran bae ne seang senine
Ade aru pengganti aku

Lukeq gedang arak telu
Jari sedaqbandeq kangkung
Luek dedare mele leq kamu
Laguq salak bebalu gantung

Beleq tebola mamben
Tebolak kudung panci
Lamun ne mele gitaq angen ku kakaq
Silaq nongaq gunung rinjani

Mule lueq daun paku
Paku tebeli araq due
Sayan ne belek irap tian ku
Side mulai lain rue

Paku tekelaq jari pindang
Lueq an aiq kurang sie
Lamun ku tokol mara lepang
Selapuk ne lantaran side

Mangan nyampah no leq na araq sedaq
Saq araq cume sambel balang
Lamun araq irap de pendaq
Solahang angenku te seang

PANTUN SUMBAWA

Nanmo lalo kau surat
Bawa salam doa kaku
Na’mole lamin nonda leng.

Tenri kalam ko kertas
Kusurat  kewa ai mata
Sia baca ke katawa.

Terjemahan bebasnya :
Melayanglah kau duhai surat
Antarkan salam sejahteraku
Jangan pulang tanpa pesan

Jatuhlah kalam di atas kertas
Ku gores serambi cucuran air mata
Kubaca dengan tawa riang

Pitu ten kulayar barat
Haram untungku lako len
Le’lema sia kuasa.

Lamen tetapmo pang sia
Bose sengangkang let rea
Na’beang bilu lako len

Terjemahan bebasnya :
Tujuh tahun mengarungi musim
haram jodohku pada yang lain
cepat atau lambat cinta kupasrahkan kepadamu

Jika pendirian sudah mantap
Kayuhkan dayung ke arah samudra
Jangan berpaling pada  yang lain
    
Pati pelajar we ate
Na’mu pina boat lenge
Pola tu leng desa tau


Kele tau barang kayu
Lamen to sanyaman ate
Benansi sanak parana

Terjemahan bebasnya:
Patuhi ajaran duhai sukma
Jangan tunaikan laku buruk
Tahu diri dii rantau orang

Kendati manusia tiada dikenal
Kalau budinya terpuji
Itulah dia sanak selingkar

Mana manismo leng lalo
Agama dadi paruji
Na’turet lamen basengkal

Sai sate nyaman mate
Laga murembet sembahyang
Lema’ nyaman nyawa lalo

Terjemahan bebasnya:
Betapa manisnya cetusan sukma
Agama landasan utama
Jangan diikuti jika bertentangan

Siapa ingin mati nikmat
Kerjakan sembahyang dengan teratur
Agar roh tenang menghadap-Nya