Aku adalah manusia yang telah hidup di dunia selama 23 tahun, sekarang aku menetap di Sumbawa Alas Nusa Tenggara Barat (NTB). Aku kuliah di STKIP-Hamzanwadi Selong Jurusan Bahasa Indonesia. Motto hidupku : Aku tidak tahu akan jadi apa nantinya, yang aku tahu hanyalah bagaimana caranya mengukir senyuman bahagia dalam hidup kedua orang tuaku. Jadi yang terbaik atau tidak sama sekali.
Rabu, 10 Oktober 2012
KETIDAKSETIAAN
Kesetiaan katanya paling penting dalam sebuah hubungan. Seberapa banyak manusia yang bisa bertahan setia? Apa sih alasan manusia ketika akhirnya dia menjadi tak setia. Mungkinkah manusia bisa hidup setia dengan satu pasangan sampai akhir hidupnya. Bagaimanakah manusia memperlakukan pasangan (lawan jenisnya) ketika tak setia.
Memperlakukan lawan jenis yang bukan pasangannya dengan manis bisa jadi awal sebuah ketidak setiaan. ketika si lawan jenis mulai luluh hatinya, biasanya akan keluar perkataan " kamu mensalah artikan kebaikanku".
Dan demikianlah semuanya harus terjadi karena memang harus terjadi. Hidup ini harus tetap berlanjut. kita semuapun pernah merasakan dihianati dan menghianati, setia dan tak setia. kita semua pernah merasakan cinta yang membawa kita ke tempat tertinggi, lalu kita merasakan yang namanya terjatuh karena kesalahan kita sendiri. Kita tidak mati namun lukanya membuat kita seakan berhenti bernafas.
Selasa, 10 Juli 2012
TAU SAMAWA (Orang Sumbawa)
Asal-usul
Tau samawa (orang
Samawa) adalah penduduk asli Tana Samawa yang wilayahnya meliputi kabupaten
Sumbawa sekarang. Dari Empang di Timur sampai Sekongkang di Barat. Tersebar
dari pesisir utara membentuk desa-desa pantai sampai ke puncak pegunungan Batu
Lanteh membentuk desa-desa pedalaman dan terus ke pantai di Lunyuk.
Asal usul tau samawa
pada awalnya adalah bangsa-bangsa Negroid, kemudian Veddoid dan bangsa Potro
Malay. Mereka berasal dari berbagai tempat. Mereka datang ke Tana Samawa dan tinggal
bersama kaum pribumi. Pada abad ke-15 dan 16 Tana Samawa dikenal dengan “ pulau
Nasi “. Hal ini mendorong para pendatang dari berbagai suku bangsa ke daerah
ini, seperti : orang Bali, Bugis, Makasar, Banjar, Jawa, dan Melayu, serta
Lombok. Para pendatang ini membawa pengaruh terhadap bahasa dan budaya. Hal ini
daapt dibuktikan dari bahasa, budaya, bentuk tubuh dan warna kulitnya. Bahwa Tau
Samawa yang saat ini mendiami Kabupaten merupakan percampuran dari banyak suku
bangsa selama berabad-abad.
Karekter
Tau Samawa sebagian
besar merupakan keturunan dari Bugis Makasar, dengan penduduk asli dan
pendatang dari suku bangsa lainnya. Tau Samawa merupakan masyarakat yang
heterogen sejak permulaan terbentuknya penduduk Samawa. Tau Samawa dikenal
dengan masyarakat yang terbuka (welcome) terhadap apa saja dengan budaya apa
saja. Namun dengan demikian jangan ganggu adat dan rapangnya. Perjanjian yang
ditandatangani Raja Goa dengan Raja Sumbawa Dewa Maja Paruwa ketika Tana Samawa
ditaklukan pada 1623, disebutkan bahwa pihak Goa tidak akan mengganggu adat
rapang tau samawa, yang diminta pihak Goa adalah menegakkan syariat Islam di
seluruh Tana Samawa. Ini menunjukkan bahwa Tau Samawa terbuka bagi inovasi baru
, sistem sosial yang baru yang dapat memberikan perbaikan, persamaan sosial dan
kestabilan. Tapi adat dan budaya mereka jangan diusik, sebab akan menyinggung
harga diri mereka- (ila) yang ada pada mereka. Dalam kehidupan Tau Samawa, ila
(bisa dibaca Harga diri) yang merupakan unsur yang prinsipil dalam diri mereka.
Ila itu artinya malu. Banyak Idiom Tau Samawa yang berkaitan dengan ila,
seperti Nonda Ila (tidak punya malu), Pina Ila (jadikan sebagai malu). Tau Samawa
selalu berusaha menegakkan apa yang disebut ila. Mereka tidak mau disebut nonda
ila. Dan ila bisa menjadi pendorong untuk melenyapkan (membunuh), mengasingkan,
mengusir, dan sebagainya terhadap siapa saja yang menyinggung perasaan mereka. Pribadi
terpahat dalam suatu lawas yang berbunyi :
Tutu’si lenas mu
gita
Mara ai dalam
dulang
Rosa dadi umak
rea
(benar bahwa
mereka kelihatan tenang dan diam,
bagaikan air
dalam tempayan,
namun
sewaktu-waktu bisa beriak dan menerjang
bagaikan ombak
mendebr pantai).
Karakter
menonjol lainnya dari Tau Samawa adalah rasa hormatnya yang tinggi pada tamu. Tau
Samawa sebagai masyarakat yang terbuka dan penuh kompromi, menempatkan tamunya
pada tempat yang semestinya. “Tamu adalah raja”. Demikian ungkapan yang sering
kita dengar. Namun, jangan sekali-kali menghianatinya atau menyakiti
hatinya.mereka bisa tersinggung dan bisa dendam. Lebih-lebih jika menyangkut
kehormatan keluarga. Bila hal ini terjadi mereka tidak mau dicap caala (banci),
sowai (perempuan), atau nonda ila’na (tidak ada malunya). Semua cap ini adalah
suatu kenyataan sosial yang berlaku umum dalam kehidupan dunia empiris Tau
Samawa. Karena itu seorang pemuda atau pria dari keluarga akan berusaha
membuktikan bahwa dia adalah “selaki”, yang berarti dia adalah lelaki yang
bernar-benar perkasa dan rela menerima resiko apa saja demi sebuah harga diri.
Walaupun
demikian karakter Tau Samawa sesungguhnya “sangat penyayang” terhadap sesama
sebagai ungkapan terhadap sikap harmoni. Dalam diri tau Samawa selalu timbul “Pamendi”
yang berarti sayang, cinta, dan kasihan pada orang yang sedang menderita atau
kesukaran. Hal lainnya dari pribadi Tau Samaw adalah pribadi yang bberserah
diri ada ketentuan Tuhan. Artinya setiap usaha yang telah diupayakan secara
maksimal bila tidak tercapai, maka ia sabar. Nonda jangi (tidak ada nasib )
ataupun pendi jangi (meratapi nasib) adalah ungkapan yang biasa kita dengar
dalam kehidupan nyata Tau Samawa.
Karekter
tau Samawa yang sesungguhnya adalah berpegang pada tiga hal, yaitu : Ila,
Pamendi, dan jangi. Yaitu harga diri (malu),
kasih sayang terhadap sesama, dan percaya diri pada nasib atau sabar.
Bahasa
Tau samawa
selama berabad-abad menjaga identitas budaya mereka meskipunpengaruh Majapahit
(Jawa) mempengaruhinya selama ratusan tahun yang kemudian disusul pengaruh
Makasar (Goa-Tallo) dan Bugis yang juga ratusan tahun, termmasuk pengaruh yang
datang kemudian dari berbagai suku bangsa (sasak, Bali Banjar, Melayu, Minang
dan lain-lainnya), Tau samawa bangga dengan budaya yang dimilikinya.
Tau Samawa
berbicara dengan bahasa daerahnya (basa Samawa) yang merupakan identitas
daerahnya. Walaupun banyak dialek yang berbeda seperti yang ada di pegunungan
Ropang, Batu Lanteh, Jereweh, Penduduk di sebelah SeLatan Lunyuk, atau pun di
Taliwang dan berbagai tempat lainnya, yang berbeda dengan yang digunakan di
Samawa bagian Timur atau Tengah, namun tidak mengalami kesulitan untuk salaing
memahami. Semuanya merupakan kekayaan bahasa yang ada di Tana Samawa.
Memang ada
banyak kata-kata Basa Samawa yang mirip dengan bahasa Sasak, Bali, Jawa, atau
Bahasa Bugis-Makasar yang memang lama bersentuhan secara sosial budaya. Namun semua
itu telah mengalami penyesuaian dengan lidah Tau Samawa sehingga menjadi bagian
dari Basa Samawa, bahasa yang menjadi kebanggaan daerah Tau Samawa.
Senin, 09 Juli 2012
Rasa Malu Yang Tidak Muncul
Jangan pernah berbicara, jika kalian tidak bisa
bertindak.
Jangan pernah berbohong, jika kalian menasehati orang
lain untuk jujur.
Jangan pernah menyakiti, jika diri tidak ingin
tersakiti.
Jangan pernah menegur, jika kalian tidak ingin
ditegur.
Jangan pernah mengkritik, jika kalian tidak siap
dikritik.
Jangan pernah berbuat, jika kalian tidak berani
bertanggung jawab.
Jangan pernah bercerita, jika kalian tidak
menguasainya.
Jangan pernah mengecewakan, jika kalian tidak ingin
dikecewakan.
Jangan pernah sewenang- wenang, jika kalian tidak
ingin ditindas orang lain.
Jangan pernah minta dipahami, jika kalian tidak mau
memahami orang lain.
Jangan pernah berkhianat, jika kalian tidak ingin
dikhianati.
Jangan pernah mengadu domba, jika kalian tidak ingin
di adu domba.
Jangan pernah berkata atau berbuat kasar, jika kalian
tidak ingin dikasari.
Jangan pernah berbuat curang, jika kalian tidak mau
dicurangi.
Jangan pernah egois, jika kalian tidak mau dipedulikan
orang lain.
Kesimpulan:
Jangan pernah melakukan hal yang buruk terhadap orang
lain, mungkin tidak sekarang, tapi “pasti”, kita akan merasakan perlakuan
tersebut dari orang yang berbeda.
Cinta Butuh Perjuangan
CINTA BUTUH PERJUANGAN
Hidup adalah sebuah perjuangan bukan sebuah pilihan. Ketika manusia siap
untuk mencintai dan dicintai maka mereka juga harus siap untuk menerima segala
konsekuen dari cinta bukannya malah memilih pasrah dalam cinta. Susah senang,
suka duka selalu datang silih berganti. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
begitu juga sebaliknya. Jika berpisah pasti akan bertemu kembali. Itu semua merupakan kodrat hidup yang harus di jalani.
Cinta adalah karunia Allah. Bahkan Allah menciptakan alam semesta ini
karena cinta-Nya. Karena-Nya ALAM DAN DUNIA INI ADALAH LAUTAN CINTA. Kekuatan-Nya
mampu meluluhlantahkan arogansi diri dan kerendahan materi. Setiap manusia akan
merasakan yang nama jatuh cinta atau mencintai dan dicintai. Terkadang manusia sering salah kaprah dalam
mengambil keputusan dan bahkan kebanyakan dari kita belum bisa memahami hakikat
cinta yang sebenarnya. Kita selalu mengatakan sayang dan suka sama kekasih. Bahkan
ada yang berkata “ aku mencintai dirimu melebihi diriku sendiri “ aku
mencintaimu karena kebaikan dan keramahan hatimu”. Pernahkah manusia berpikir
apa arti dari perkataannya itu??? Tidak, saat itu manusia hanya merasakan
kebahagiaan dari cinta. Pernahkah manusia bertanya “ k’napa mereka bosan sama
pasangannya? Apa yang membuat kebencian dan bosan masuk kecelah-celah ruang
kosong dalam diri mereka? Siapakah yang patut mereka salahkan jika mereka
mengalami terluka karena cinta??? “ semua itu adalah bagian dari (penderitaan) duka
cinta. Ketika kebahagiaan menyapa hidup manusia, mereka tertawa sampai-sampai
mereka tak merasa lapar. Tetapi ketika derita menyapa, mereka mulai mencari
siapa yang pantas disalahkan. Mereka mulai mengeluh, sedih dan putus asa. Karena
itu yang menyebabkan mereka pasrah dan mengatakan hidup ini adalah sebuah
pilihan. Satu hal yang mereka lupakan dikala itu bahwa Allah tlah berkata “ Aku
tidak akan mengubah nasib kaum-Ku sendiri kecuali dia yang merubahnya” sudah
jelas sekali bahwa kita diminta untuk berusaha dan berjuang dalam hidup dan
bangkit dari keterpurukan kita bukannya kita malah pasrah, dan mengklaim hidup
itu adalah pilihan.
Sama halnya dengan cinta. Ketika cinta mendatangkan masalah dan kita dihadapkan
dengan dua pilihan yang sulit untuk kita pilih, misalnya kita dihadapkan
pilihan antara “ diam tapi menyakiti diri sendiri dan orang lain, melawan tapi menyakiti hati seorang ibu”. Ketika
kita diam maka kita harus siap untuk menyakit diri sendiri dan orang lain,
sebaliknya jika kita melawan maka kita harus siap menyakiti hati seorang ibu. Karena
rasa sayang kita kepada ibu hal yang tidak mungkn kita melukai hatinya tapi
bagaimana dengan diri sendiri dan orang lain?? Bingung, sedih, kesel, menyatu
dalam darah dan pikiran. Kita mulai lupa untuk berpikir logis, akhirnya keputus asa’an mulai
merasuki jiwa dan membuat kerapuhan dalam tubuh. Tanpa kita sadari kita akan
kehilangan senyuman yang pernah terukir indah di wajah. Itulah pemikiran menjadikan
hidup ini adalah pilihan. Andai kita mau memperjuangkan semua itu pasti senyuman
akan selalu terukir indah tanpa harus menyakiti siapa pun. Cinta harus
diperjuangkan bukannya malah menyerahkan semuanya kepada nasib. Ingatlah Allah
tidak akan merubah nasib kaum-Nya kecuali mereka sendiri yang merubahnya. 'Mencintai
Apa Yang Dicintai Kekasih Adalah Kesempurnaan Dari Cinta Pada Kekasih.' Segala
daya dan upaya akan menjadi tak berharga jika ia dapat menjadi serupa. Sebaliknya
“ Membenci apa saja yang dibenci kekasih adalah kesempurnaan dari cinta pada
kekasih”. Indahnya jika semua itu dilandasi atas kecintaan kepada Rabbi-Nya.
Dan menundukkan kecintaan lainnya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat. Cinta itu
butuh perjuangan jika kita mau mengukir senyuman bahagia daam hidup.
Pantun Percintaan, Sindirian, Sasak, Sumbawa
PANTUN PERCINTAAN
Ikan belanang hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kanda seorang
Jangan menulis diatas kaca
Menullislah diatas meja
Jangan menagis karena cinta
Menangislah karena dosa
Buah kelapa buah lontar
Dibeli ayah dari pekan
Rajin-rajinlah engkau belajar
Untuk bekal dimasa depan
Kalau ada kudamu
Bawalah beras ini
Kalau ada cintamu
Balaslah surat ini
Limau perut kebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya
Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh indra sakti
Pandang muka senyumlah sedikit
Karena sama menaruh hati
Mencari bunga berwarna putih
Burung angsa indah sayapnya
Hati siapa yang takkan sedih
Hidup terpisah sahabat lama
Awal mula surat direka
Kenangan menyerang tidak berjangka
Siang dan malam segenap seketika
Wajah kakanda terasa dimuka
Baru ku tabur airnya dingin
Baru ku minum terasa madu
Baru ku lihat hatiku pingin
Akan ku tanya merasa malu
Baru ku lihat sapi ku datang
Sapi ku putih menjadi belang
Baru ku lihat sms mu datang
Hati ku sedih menjadi senang
Sungai keruh airnya dalam
Dalam sepenggalah kayu jati
Berjanji datang malam ini
Jangan sampai lama menanti
Daun asam sedang muda
Daun dimasak kurang garam
Kenapa kanda diam terpana
Mari kta duduk di dalalm
Kalau malam nyalakan lampu
Lampu menyala di bawa meronda
Kini didalam anda berada
Tolong katakan apa perlunya
Ada tiga kelapa muda
Dipakai nmembuat roti
Kalau betul anda cinta
Katakan apa jadi buktinya
Beli baju berjolak jingga
Cari pepeya diatas sawah
Aku bersorak tanda bahagia
Melihat ayah bawa hadiah
Pergi saja kelaut aru
Cari tupai didalam kuta
Ikuti saja nasihat guru
Agar tercapai cita-cita
Dari cerobong keluar ulat
Segar badan mencari kerang
Jangan sampai sombong wahai sahabat
Agar tidak dibenci orang
Kebengkulu memesan kain
Meloncat jauh si ikan tuna
Kejarilmu sejauh mungkin
Walau sampai kenegeri cina
Bagai diandam daun di dahan
Ditiup angin bunyi bredesir
Rindu dendam tidak tertahan
Nasi dingin terasa pasir
Angin sejuk menggigil tulang
Baju tebal cepat dicari
Cerai dirujuk kasih berulang
Cinta sejati Cuma sekali
Padang temu padang baiduri
Tempat raja membangun kota
Bijak bertemu dengan jauhari
Bagaikan cincin dengan pemata
Ikan sepat dimasak berlada
Ku tunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapa dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang
Bagaiman tidak dikenang
Pucuk pauh selasih jambi
Bagiamana tidak terkanang
Dagang jauh kekasih hati
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga
Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan
PANTUN SINDIRAN
Biar banyak bendera cina
Hanya satu bendera cina
Biar banyak tempatku cinta
Hanya satu ku rela mati
Hati-hati pohon kaktus
Pohon kaktus banyak durinya
Hati-hati cowok rakus
Cowok rakus banyak maunya
Buah jering diatas para
Diambil budak sambil berlari
Keringlah laut tanah malaka
Barulah kanda mungkirkan janji
Dari mana hendak kemana
Manggis dipetik dengan daunnya
Kalau boleh kami bertanya
Cowok tampan siapa namanya
Basah kunyup berdiang keapi
Kerimg juga kain dan baju
Angin bertiup menyentuh pipi
Kasih menyapa membawa rindu
Makn coklat dilampu redup
Kebun bakau dahannya mati
Shalatlah engkau selama hidup
Sebelum engkau sendiri dishalatkan
Buluh perindu diatas gunung
Habis luruh batang padiku
Rindunya abang tidak tertanggung
Hnyut luruh rasa hatiku
Beras putih dimakan merpati
Bilik kecil amparan kecil
Tidak seorang petita hati
Tidak berpaling pada yang lain
Bunga pandan dari jawa
Seperai alas sembahyang
Sepantun badan dengan nyawa
Tidak bercerai malam dan siang
Bermuat gandum dari asahan
Hinggaplah paksi rama-rama
Adamya kita berkasih-kasihan
Hidup mati bersama-sama
Bunga kelasik kulurut juga
Budak badan berbasa jawa
Hati yang kasih kuturut juga
Hingga becerai badan dan nyawa
Kayu cendan diatas batu
Sudah diikat dibaw pulang
Adat dunia memanng begitu
Benda yang memang terbuang
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak kebatang sena
Belah bulu taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Jaga tugu ditengah jalan
Menjala mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia aku tinggalkan
Pandan berbunga dalam rimba
Angin menderu dari tiku
Badn lam tak bersua
Kinilah baru kita bertemu
Ada udang dibalik batu
Jual sapi beli gerita
Duhai abang jangan begitu
Bunganya lelaki adalah wanita
Banyak kodok dibatu kosong
Orang berteriak dibatu nisan
Banyak cowok berlagak sombong
Bau ketiak bikin cewek pingsan
Buat apa berambut panjang
Kalau tidak bersisir rapi
Buat apa berkata sayang
Kalau tidak sempat kehati
Anjing belang mandi di laut
Baru ku tembak kena giginya
Hatiku bimbang kakak jauh rumah
Seperti ombak banting dirinya
Belum tahu pedasnya lada
Belum rasa pahitnya jadam
Belum mau digelar janda
Belum mesra cintamu padam
Jalan lurus menuju tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikirkan jantung hati
Anehnya kereta api
Tidak didorong jalan sendiri
Anehnya laki-laki
Tidak diundang datang sendiri
Kuda lepas lari ke barat
Ambil kain jadi kainnya
Putus cinta jangan diharap
Cari yang lain jadi gantinya
Beribu-ribu bintang dilangit
Hanya satu yang bersinar
Beribu-ribu cowok ganteng
Hanya abang yang ku cinta
Pisang setandan masak sesisir
Makanlah dia dengan kelapa
Kalau tua memang naksir
Cobalah sendiri bertanya
Tiga tambah tiga
Delapan tambah dua
Cinta sama cinta
Kapan kita berdua
PANTUN SASAK
Siwaq daun-daun sekaye
Beli empaq leq keranji
Siwaq taun ku pinaq beranye
Nde ku badek ingkar janji
Pira bae perang cine
Nde aru ujan batu
Piran bae ne seang senine
Ade aru pengganti aku
Lukeq gedang arak telu
Jari sedaqbandeq kangkung
Luek dedare mele leq kamu
Laguq salak bebalu gantung
Beleq tebola mamben
Tebolak kudung panci
Lamun ne mele gitaq angen ku kakaq
Silaq nongaq gunung rinjani
Mule lueq daun paku
Paku tebeli araq due
Sayan ne belek irap tian ku
Side mulai lain rue
Paku tekelaq jari pindang
Lueq an aiq kurang sie
Lamun ku tokol mara lepang
Selapuk ne lantaran side
Mangan nyampah no leq na araq sedaq
Saq araq cume sambel balang
Lamun araq irap de pendaq
Solahang angenku te seang
PANTUN SUMBAWA
Nanmo lalo kau surat
Bawa salam doa kaku
Na’mole lamin nonda
leng.
Tenri kalam ko kertas
Kusurat kewa ai mata
Sia baca ke katawa.
Terjemahan
bebasnya :
Melayanglah kau duhai
surat
Antarkan salam
sejahteraku
Jangan pulang tanpa
pesan
Jatuhlah kalam di atas
kertas
Ku gores serambi cucuran
air mata
Kubaca dengan tawa riang
Pitu ten kulayar barat
Haram untungku lako len
Le’lema sia kuasa.
Lamen tetapmo pang sia
Bose sengangkang let rea
Na’beang bilu lako len
Terjemahan
bebasnya :
Tujuh tahun mengarungi
musim
haram jodohku pada yang
lain
cepat atau lambat cinta
kupasrahkan kepadamu
Jika pendirian sudah
mantap
Kayuhkan dayung ke arah
samudra
Jangan berpaling
pada yang lain
Pati pelajar we ate
Na’mu pina boat lenge
Pola tu leng desa tau
Kele tau barang kayu
Lamen to sanyaman ate
Benansi sanak parana
Terjemahan
bebasnya:
Patuhi ajaran duhai
sukma
Jangan tunaikan laku
buruk
Tahu diri dii rantau
orang
Kendati manusia tiada
dikenal
Kalau budinya terpuji
Itulah dia sanak selingkar
Mana manismo leng lalo
Agama dadi paruji
Na’turet lamen basengkal
Sai sate nyaman mate
Laga murembet sembahyang
Lema’ nyaman nyawa lalo
Terjemahan
bebasnya:
Betapa manisnya cetusan
sukma
Agama landasan utama
Jangan diikuti jika
bertentangan
Siapa ingin mati nikmat
Kerjakan sembahyang
dengan teratur
Agar roh tenang
menghadap-Nya
Langganan:
Postingan (Atom)