Senin, 09 Juli 2012

Cinta Butuh Perjuangan

CINTA BUTUH PERJUANGAN


Hidup adalah sebuah perjuangan bukan sebuah pilihan. Ketika manusia siap untuk mencintai dan dicintai maka mereka juga harus siap untuk menerima segala konsekuen dari cinta bukannya malah memilih pasrah dalam cinta. Susah senang, suka duka selalu datang silih berganti. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu juga sebaliknya. Jika berpisah pasti akan bertemu kembali. Itu semua  merupakan kodrat hidup yang harus di jalani.
Cinta adalah karunia Allah. Bahkan Allah menciptakan alam semesta ini karena cinta-Nya. Karena-Nya ALAM DAN DUNIA INI ADALAH LAUTAN CINTA. Kekuatan-Nya mampu meluluhlantahkan arogansi diri dan kerendahan materi. Setiap manusia akan merasakan yang nama jatuh cinta atau mencintai dan dicintai.  Terkadang manusia sering salah kaprah dalam mengambil keputusan dan bahkan kebanyakan dari kita belum bisa memahami hakikat cinta yang sebenarnya. Kita selalu mengatakan sayang dan suka sama kekasih. Bahkan ada yang berkata “ aku mencintai dirimu melebihi diriku sendiri “ aku mencintaimu karena kebaikan dan keramahan hatimu”. Pernahkah manusia berpikir apa arti dari perkataannya itu??? Tidak, saat itu manusia hanya merasakan kebahagiaan dari cinta. Pernahkah manusia bertanya “ k’napa mereka bosan sama pasangannya? Apa yang membuat kebencian dan bosan masuk kecelah-celah ruang kosong dalam diri mereka? Siapakah yang patut mereka salahkan jika mereka mengalami terluka karena cinta??? “ semua itu adalah bagian dari (penderitaan) duka cinta. Ketika kebahagiaan menyapa hidup manusia, mereka tertawa sampai-sampai mereka tak merasa lapar. Tetapi ketika derita menyapa, mereka mulai mencari siapa yang pantas disalahkan. Mereka mulai mengeluh, sedih dan putus asa. Karena itu yang menyebabkan mereka pasrah dan mengatakan hidup ini adalah sebuah pilihan. Satu hal yang mereka lupakan dikala itu bahwa Allah tlah berkata “ Aku tidak akan mengubah nasib kaum-Ku sendiri kecuali dia yang merubahnya” sudah jelas sekali bahwa kita diminta untuk berusaha dan berjuang dalam hidup dan bangkit dari keterpurukan kita bukannya kita malah pasrah, dan mengklaim hidup itu adalah pilihan.
Sama halnya dengan cinta. Ketika cinta mendatangkan masalah dan kita dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit untuk kita pilih, misalnya kita dihadapkan pilihan antara “ diam tapi menyakiti diri sendiri dan orang lain,  melawan tapi menyakiti hati seorang ibu”. Ketika kita diam maka kita harus siap untuk menyakit diri sendiri dan orang lain, sebaliknya jika kita melawan maka kita harus siap menyakiti hati seorang ibu. Karena rasa sayang kita kepada ibu hal yang tidak mungkn kita melukai hatinya tapi bagaimana dengan diri sendiri dan orang lain?? Bingung, sedih, kesel, menyatu dalam darah dan pikiran. Kita mulai lupa untuk  berpikir logis, akhirnya keputus asa’an mulai merasuki jiwa dan membuat kerapuhan dalam tubuh. Tanpa kita sadari kita akan kehilangan senyuman yang pernah terukir indah di wajah. Itulah pemikiran menjadikan hidup ini adalah pilihan. Andai kita mau memperjuangkan semua itu pasti senyuman akan selalu terukir indah tanpa harus menyakiti siapa pun. Cinta harus diperjuangkan bukannya malah menyerahkan semuanya kepada nasib. Ingatlah Allah tidak akan merubah nasib kaum-Nya kecuali mereka sendiri yang merubahnya. 'Mencintai Apa Yang Dicintai Kekasih Adalah Kesempurnaan Dari Cinta Pada Kekasih.' Segala daya dan upaya akan menjadi tak berharga jika ia dapat menjadi serupa. Sebaliknya “ Membenci apa saja yang dibenci kekasih adalah kesempurnaan dari cinta pada kekasih”. Indahnya jika semua itu dilandasi atas kecintaan kepada Rabbi-Nya. Dan menundukkan kecintaan lainnya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat. Cinta itu butuh perjuangan jika kita mau mengukir senyuman bahagia daam hidup.




Tidak ada komentar: